Sabtu, 03 Juni 2023

Skema Inverter atau Rangkaian Merubah Tegangan DC 12 volt Menjadi AC 230 volt

Andaikan saja di rumah kita lagi terjadi pemadaman listrik oleh PLN maka inverter ini bisa kita jadikan alternatif cadangan pengganti listrik PLN,cara membuatnya pun tidaklah sulit dan dengan biaya yang terjangkau.Apabila anda ingin merakit / membuat inverter ini berikut daftar komponen yang harus di persiapkan :



  • 1 buah trafo CT 1 Ampere- 2 Ampere
  • 2 buah Transistor NPN 2n3055 ( jengkol ) + pendingin
  • 2 Buah resistror 690 ohm 1,5 watt
 Berikut skema inverter 12 VDC ke 230 VAC :



HTTP://DIVAIZZ.BLOGSPOT.COM


Dari skema di atas output / keluarnya tegangan AC adalah 230 volt 300 watt apabila ingin meningkatkan volt dan watt nya maka tambah transistor serta gunakan trafo yang ampernya besar.

Mungkin kita susah mendapatkan resistor dengan ukuran 690 ohm di pasaran / di toko elektronik maka kita bisa menggantinya dengan ukuran 2k2 ohm / 2200 ohm 3 buah dan disambung secara paralel,untuk 2 buah resistor 690 ohm maka resistor 2k2 ohm yang di perlukan 6 buah,cara paralel resistor lihat gambar di bawah :
http://divaizz.blogspot.com
Hati-hati dalam mengerjakan atau dalam mencoba rangkaian di atas di karenakan output nya adalah tegangan tinggi jangan sampai kita menyentuh bagian output / keluar tegangan tersebut.

Rangkaian Running Teks Berjalan

Berikut ini adalah rangkaian teks berjalan  dimana tulisan / teks yang dibentuk oleh cahaya LEDSetelah semua tulisan / teks telah menyala, rankaian akan reset sendiriRangkaian ini dibangun oleh sebuah IC CD4017BC (IC2). Salah satu fitur CD4017BEs IC adalah penyediaan sepuluh output sepenuhnya diterjemahkanmembuat ideal IC untuk digunakan dalam berbagai sekuensing seluruh operasi.

Timer NE555 (IC1sebagai Multivibrator astabil 1HZ yang IC2 jam untuk sequencing dengan operasi. Di reset, keluaran pin 3 menjadi high dan drive transistor T7. Output dari transistor T7 terhubung ke huruf W dari kata LED (semua LED teks berjalan terhubung secara paralel)

Amplifier 150 Watt


Amplifier 150 Watt Stereo dengan Mosfet
Lay out PCB amplifier 150

Bagian Dinamo Listrik dan Fungsi Motor Listrik

 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memu tar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin).


Dinamo Listrik atau Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, seba b diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama , yaitu:


Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.

Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat

dikategorikan kedalam tiga kelompok:

Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan – peralatan mesin.

Bagian-Bagian Dinamo Listrik (Motor Listrik)

1. Stator

Merupakan kompnen yang sangat menentukan kinerja dari motor listrik, sehingga dapat dikatakan sebagai komponen utama dalam motor listrik. Fungsi dari stator ialah untuk menghasilkan medan listrik di sekitar rotor. Jika anda perhatikan sendiri, dapat dilihat bahwa stator merupakan lilitan tembaga yang mengelilingi daerah poros utama.

Stator adalah bagian motor listrik yang statis (diam) alias tidak bergerak. Kemagnetan dan besarnya kinerja yang dihasilkan oleh stator sangat bergantung pada banyaknya kumparan yang diilitkan pada stator. Semakin banyak jumlah kumparannya, maka medan magnet yang dihasilkan pun juga akan semakin besar.

Biasanya, stator dengan magnet seperti ini (elektromagnet) hanya digunakan pada motor listrik dengan daya besar, seperti pada pompa air. Hal itu dikarenakan elektromagnet dapat menghasilkan putaran motor (rpm) yang lebih besar dibanding jika kita menggunakan magnet tetap. Sedangkan stator pada motor listrik mini, misalnya motor DC pada kipas CPU, cukup hanya dengan menggunakan magnet tetap. Sebab putaran yang dibutuhkan tidak terlalu besar.


Rotor

Sama halnya dengan stator, rotor juga merupakan bagian dari motor listrik yang dililit dengan tembaga. Namun jika stator merupakan bagian motor listrik yang diam (statis), maka rotor merupakan bagian motor listrik yang bergerak (dinamis). Jadi pada rotor terdapat poros yang berfungsi sebagai output tenaga penggerak. Kecepatan yang dihasilkan oleh rotor ini akan sebanding dengan jumlah lilitan kawat. Semakin banyak jumlah lilitan, makan akan semakin besar juga putaran yang dihasilkan oleh motor listrik. Selain itu, digunakan juga kawat email kecil untuk mendapatkan panjang kawat maksimal supaya putaran yang dihasilkan juga akan semakin besar.


Brush

Bagian motor listrik yang berikutnya yaitu brush. Merupakan sikat tembaga yang fungsinya untuk menghubungkan arus listrik dengan rotor. Rotor utama kecil yang letakanya berada di ujung rotor utama akan menempel dengan sikat (brush) ini. Nah, gesekan yang timbul tersebut akan menghantarkan arus listrik dengan arah yang sama secara berkelanjutan, sehingga menyebabkan putaran motor menjadi sinkron.

Sebuah motor listrik biasanya akan dilengkapi dengan dua buah sikat yang akan menyuplai masa dan arus listrik pada rotor coil. Jika tidak dibersihkan secara berkala, maka pada brush bisa muncul kerak yang dapat menyebabkan arus listrik terhambat. Akibatnya, motor listrik pun akan mati.


Main Shaft

Merupakakan salah satu komponen utama pada dinamo listrik yang berperan sebagai poros tempat menempelnya berbagai peralatan yang harus digerakan. Misalnya anda ingin menggerakan baling-baling kipas angin, maka baling-baling tersebut haruslah dihubungkan dengan main shaft (poros) dari motor listrik. Poros utama ini harus terbuat dari bahan yang anti karat serta konsisten dalam suhu dan putaran tinggi, contohnya adalah aluminium.


Bearing

Bearing digunakan sebagai bantalan antara permukaan poros dengan motor housing. Tujuan dari dugunakannya bearing ialah agar putaran yang nantinya dihasilkan oleh motor listrik akan berlangsung secara mulus. Bearing pada motor listrik harus terbuat dari bahan yang memiliki gaya gesek kecil, sehingga tidak akan menghambat putaran motor.

Derive Pulley

Untuk menggerakan alat tertentu dengan dinamo listrik, maka digunakanlah yang namanya drive pulley. Yaitu komponen yang fungsinya untuk mentransfer putara motor ke komponen lain, misalnya kipas angin. Biasanya komponen ini berbentuk gear (pulley). Contohnya seperti yang anda temui pada tamiya dan mobil mainan anak lainnya.


Motor Housing


motor housing adalah plat besi yang umumnya tipis dan berfungsi sebagai pelindung luar dari komponen-komponen yang ada dalam motor listrik. Selain itu, motor housing juga bertujuan untuk menghindari kita sebagai pengguna dari bahaya putaran motor yang tinggi.



Belajar Komponen Elektronika

Dalam bidang elektronika dikenal ada dua jenis komponen yang kelompokkan.

Dua macam komponen ini adalah komponen aktif dan komponen pasif. Dua macam komponen elektronika yang akan kita pelajari dalan dasar elektronika ini selalu ada dalam setiap rangkaian elektronika.

  • Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor dan IC juga Lampu Tabung. Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini.
  • Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.

Dalam dasar elektronika penggunaan  kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya.

1. Resistor



Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. 

Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, misalnya untuk berat kita tahu bahwa pada umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada umumnya orang memakai satuan " meter ". Nah untuk resistor satuannya adalah OHM, jadi mulai sekarang kita biasakan untuk menyebut besarnya nilai suatu resistor atau tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya berasal dari kata OMEGA. Maka tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda orang yunani menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena saya bukan ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian elektronika lalu disitu tertulis misalnya 470 maka itu adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM.

Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi ( tahanan ) dari resistor. Kode-kode warna itu melambangkan angka ke-1, angka ke-2, angka perkalian dengan 10 ( multiflier ), nilai toleransi kesalahan, dan nilai qualitas dari resistor. Kode warna itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas dan Perak. ( lihat gambar 1-b dan tabel 1 ). Warna hitam untuk angka 0, coklat untuk angka 1, merah untuk angka 2, orange untuk angka 3, kuning untuk angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu untuk angka 7, abu-abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. Sedangkan warna emas dan perak biasanya untuk menunjukan nilai toleransi yaitu emas nilai toleransinya 10 %, sedangkan perak nilai toleransinya 5 %.

Wah banyak sekali sulit untuk menghafalnya..!, hmmm.., kalau anda merasa kesulitan menghafal kode warna dari resistor beserta nilainya, coba perhatikan teks yang saya beri huruf tebal diatas. Kalau disatukan akan menjadi sebuah kata yang mungkin mudah bagi anda untuk menhafalnya ( Hi Co Me O Ku Hi B U A P == 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ). Ok sekali lagi coba anda lihat gambar 1-b dan tabel 1



KODE WARNA

APPLET WARNA

NILAI

TOLERANSI

Hitam

0

-----

Coklat

1

-----

Merah

2

-----

Orange

3

-----

Kuning

4

-----

Hijau

5

-----

Biru

6

-----

Ungu

7

-----

Abu-abu

8

-----

Putih

9

-----

Emas

0,1

10 %

Perak

0,01

1 %

Nah sekarang mari kita mencoba membaca nilai suatu resistor. Misalkan anda melihat sebuah resistor dengan kode warna sebagai berikut : Coklat, merah, merah, dan emas. Berapa nilai resistansi dari resistor tersebut..?. ( Perlu diingat..! : Untuk membaca angka pertama dari kode warna resistor anda harus melihat warna yang paling dekat dengan ujung sebuah resistor dan biasanya untuk angka ke-1,2 dan 3 saling berdekatan sedangkan untuk kode warna dari toleransi agak jauh dari warna-warna yang lain, sekali lagi lihat gambar 1-b dan tabel 1

Untuk membaca kode warna resistor seperti yang dipermasalahkan diatas, kita mulai menerjemahkan satu persatu kode tersebut. Warna pertama Coklat, berarti angka 1, warna kedua warna merah, berarti angka 2, warna ketiga warna merah berarti multiflier, perkalian dengan 10 pangkat 2. kalau diterjemahkan 12 X 10 2 = 12 X 100 = 1200. Berarti 1200 Ohm. dengan nilai toleransi sebesar 10 %. Akurasi dari resistor tersebut berarti 1200 X ( 10 : 100 ) = 1200 X ( 1 : 10 ) = 120. ( he he he, itulah ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika yupsss, padahal saya juga pusing nih ngitung-ngitung yang ginian, ha ha ha.. selingan aja ) jadi nilai sebenarnya dari resistor tersebut adalah maximum 1200 + 120 = 1320 Ohm, sedangkan nilai minimum nya adalah 1200 - 120 = 1080 Ohm. Kenapa demikian ...?. Karena karakteristik dari bahan baku resistor tidak sama, walaupun 
pabrik sudah mengusahakan agar dapat menjadi standart tetapi apa daya prosesnya menjadi tdak standart.

Contoh : Kita mempunyai dua buah resistor dengan nilai berikut R1=1000 Ohm , R2=2000 Ohm, bila kita menggunakan cara serial maka didapat hasil R1+R2 1000+2000 = 3000 Ohm, sedangkan bila kita menggunakan cara Paralel maka didapat hasil :

1 / R = 1 / R1 + 1 / R2

       1 / R = (1/1000) + (1/2000)

       1 / R = (2000 + 1000) / (1000 X 2000)

       1 / R = (3000) / (2000000)

       1 / R = 3 / 2000

          3R = 2000

           R = 2000 / 3

           R = 666,7 Ohm -----> Resistor Hasil Paralel.

2. Kapasitor

Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tanpa disertai adanya reaksi kimia.
Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera, cadangan energi pada komputer saat listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer dll.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri atas sepasang pelat konduktor sejajar dengan luas A yang dipisahkan oleh jarak d yang kecil. Dua konduktor tersebut dipisahkan oleh suatu bahan isolator yang disebut bahan dielektrik.
Saat kapasitor diberi tegangan, kapsitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan : Q= CV. Dengan C menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa udara dikalikan A/d.

Jenis-jenis kapasitor
Berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.

a. Kapasitor variabel (Varco)

Kapasitor ini digunakan untuk tuning pesawat radio atau mencari gelombang radio. Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor jenis ini menggunakan pelat yang tidak dapat digerakkan (stator) dan pelat yang dapat digunakan (rotor). Varco biasanya terbuat dari bahan aluminium. Dengan memutar tombol, luas pelat yang berhadapan dapat diataur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah. Dengan mengubah kapasitas kapasitor, frekuensi sirkuit yang dicari dapat distel. Berikut ditunjukkan suatu varco.

b. Kapasitor keramik


Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dari keramik. Kapasitor ini memiliki elektroda logam dan dielektritnya terdiri atas campuran titanium oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar. Meskipun demikian, ukuran kapasitor keramik relatif kecil. Kapasitor keramik digunaka untuk meredam bunga api, seperti pada bunga api yang timbul pada platina kendaraan bermotor.

c. Kapasitor kertas


Kapasitor ini mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai lapisan-lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm di antara dua lembaran kertas aluminium. Kertas tersebut diresapi dengan minyak untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektriknya.

d. Kapasitor plastik


Kapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrik yang terbuat dari bahan polisterina, milar atau teflon dengan tebal 0,0064 mm. Kapasitor plastik digunakan untuk koreksi faktor daya dalam sisitem daya listrik pada fisi nuklir, pembentukan logam hidrolik, penyelidikan plasma dielektrik.


e. Kapasitor elektrolit (Elco)


Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif terbuat dari bahan logam, seperti aluminium dan tantalum, sedangkan elektroda negatif terbuat dari bahan elektrolit. Bahan dielektrik digunakan untuk melapisi elektroda negatif. Tebal lapisan oksida sekitar 0,0001 mm. Kapasitor ini hanya digunakan pada tegangan DC yang berdenyut pada rangkaian radio, televisi, telefon, telegraf, peluru kendali, dan perlengkapan komputer. Fungsi elco adalah sebagai perata denyut arus listrik.

Mikro kontroler (Micro controller) Dan Penjelasan Singkat

Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil yang dikemas dalam bentuk chip IC (Integrated Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas atau operasi tertentu. Pada dasarnya, sebuah IC Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti Prosesor (CPU), Memori (RAM dan ROM) serta perangkat INPUT dan OUTPUT yang dapat diprogram.

Dalam Pengaplikasiannya, Pengendali Mikro yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Microcontroller ini digunakan dalam produk ataupun perangkat yang dikendalikan secara otomatis seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis, pengendali jarak jauh, mesin, peralatan listrik, mainan dan perangkat-perangkat yang menggunakan sistem tertanam lainnya.

Penggunaan Mikrokontroler ini semakin populer karena kemampuannya yang dapat mengurangi ukuran dan biaya pada suatu produk atau desain apabila dibandingkan dengan desain yang dibangun dengan menggunakan mikroprosesor dengan memori dan perangkat input dan output secara terpisah

Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler

Berikut ini adalah Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler beserta penjelasan singkat tentang bagian-bagian utamanya.

Pengertian Mikrokontroler (Microcontroller) serta Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler


1. CPU

CPU adalah otak mikrokontroler. CPU bertanggung jawab untuk mengambil instruksi (fetch), menerjemahkannya (decode), lalu akhirnya dieksekusi (execute). CPU menghubungkan setiap bagian dari mikrokontroler ke dalam satu sistem. Fungsi utama CPU adalah mengambil dan mendekode instruksi. Instruksi yang diambil dari memori program harus diterjemahkan atau melakukan decode oleh CPU tersebut.

2. Memori (Penyimpanan)

Fungsi memori dalam mikrokontroler sama dengan mikroprosesor. Memori Ini digunakan untuk menyimpan data dan program. Sebuah mikrokontroler biasanya memiliki sejumlah RAM dan ROM (EEPROM, EPROM dan lain-lainnya) atau memori flash untuk menyimpan kode sumber program (source code program).

3. Port INPUT / OUTPUT paralel

Port Input / Output paralel digunakan untuk mendorong atau menghubungkan berbagai perangkat seperti LCD, LED, printer, memori dan perangkat INPUT/OUTPUT lainnya ke mikrokontroler.

4. Port Serial (Serial Port)

Port serial menyediakan berbagai antarmuka serial antara mikrokontroler dan periferal lain seperti port paralel.

5. Pengatur Waktu dan Penghitung  (Timer dan Counter)

Timer dan Counter adalah salah satu fungsi yang sangat berguna dari Mikrokontroler. Mikrokontroler mungkin memiliki lebih dari satu timer dan counter. Pengatur waktu (Timer) dan Penghitung (Counter) menyediakan semua fungsi pengaturean waktu dan penghitungan di dalam mikrokontroler. Operasi utama yang dilakukan di bagian ini adalah fungsi jam, modulasi, pembangkitan pulsa, pengukuran frekuensi, osilasi, dan lain sebagainya. Bagian ini juga dapat digunakan untuk menghitung pulsa eksternal.

6. Analog to Digital Converter atau Pengonversi Analog ke Digital (ADC)

Konverter ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog ke bentuk digital. Sinyal input dalam konverter ini harus dalam bentuk analog (misalnya Output dari Sensor) sedangkan Outputnya dalam bentuk digital. Output digital dapat digunakan untuk berbagai aplikasi digital seperti layar digital pada Perangkat pengukuran.

7. Digital to Analog Converter atau Pengonversi Digital ke Analog (DAC)

DAC melakukan operasi pembalikan konversi ADC. DAC mengubah sinyal digital menjadi format analog. Ini biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat analog seperti motor DC dan lain sebagainya.

8. Kontrol Interupsi (Interrupt Control)

Kontrol interupsi atau Interrupt Control digunakan untuk menyediakan interupsi (penundaan) untuk program kerja. Interrupt dapat berupa eksternal (diaktifkan dengan menggunakan pin interrupt) atau internal (dengan menggunakan instruksi interupsi selama pemrograman).

9. Blok Fungsi Khusus (Special Functioning Block)

Beberapa Mikrokontroler yang hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi khusus (misalnya sistem Robotik), pengontrol ini memiliki beberapa port tambahan untuk melakukan operasi khusus tersebut yang umumnya dinamakan dengan Blok Fungsi Khusus.

Keunggulan dan Kelemahan Mikrokontroler

 Keunggulan atau Kelebihan utama dari mikrokontroler :

  • Mikrokontroler bertindak sebagai mikrokomputer tanpa harus ada komponen digital tambahan lainnya
  • Dapat mengurangi biaya dan ukuran sistem karena integrasi yang lengkap dalam sebuah mikrokontroler.
  • Penggunaan mikrokontroler sederhana dan mudah untuk memecahkan masalah dan pemeliharaan sistem.
  • Sebagian besar pin dapat diprogram oleh pengguna untuk melakukan berbagai fungsi.
  • Mudah menghubungkan port RAM, ROM dan I / O tambahan.
  • Waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi rendah.

Kekurangan dari Mikrokontroler :

  • Mikrokontroler memiliki arsitektur yang lebih kompleks daripada mikroprosesor.
  • Hanya melakukan eksekusi dalam jumlah terbatas dalam waktu yang bersamaan.
  • Kebanyakan hanya digunakan dalam peralatan-peralatan mikro.
  • Tidak dapat terhubung dengan perangkat yang berdaya tinggi secara langsung.

Minggu, 18 September 2022

Cara GB EXP Point Blank Zepetto 2022

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan cara gb exp point blank zepetto terbaru. Tanpa menggunakan mouse macro, kita dapat menjalankan script auto macro menggunakan Jitbit Macro Recorder. Software ini sudah banyak digunakan oleh troopers yang sering gb, hingga penyedia jasa gb point blank zepetto.

Tetapi topik utamanya adalah membagikan cara gb exp pb zepetto untuk pemula, dan apa saja yang harus disiapkan sebelum GB Exp Point Blank.


Jumat, 17 Juni 2022

Transistor

 Pengertian Transistor


Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk penguat, sebagai sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain. Fungsi transistor juga sebagai kran listrik yang dimana berdasarkan tegangan inputnya, memungkinkan pengalihat listrik yang akurat yang berasal dari sumber listrik.

Transistor seperti gambar diatas dapat disebut juga transistor bipolar atau transistor BJT (Bipolar Junction Transistor). Transistor bipolar adalah inovasi yang menggantikan transistor tabung (vacum tube). Selain dimensi transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin.

Dalam beberapa aplikasi, transistor tabung masih digunakan terutama pada aplikasi audio, untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, namun konsumsi dayanya sangat besar. Sebab untuk dapat melepaskan elektron, teknik yang digunakan adalah pemanasan filamen seperti pada lampu pijar.

Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan dengan penggabungan 2 buah dioda. Emiter-Base adalah satu junction dan Base-Kolektor junction lainnya itulah kenapa disebut (Bipolar Junction Transistor). Seperti pada dioda, arus hanya akan mengalir hanya jika diberi bias positif, yaitu hanya jika tegangan pada material P lebih positif daripada material N (forward bias). Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-emiter diberi bias positif sedangkan basecolector mendapat bias negatif (reverse bias).


Karena base-emiter mendapat bias positif maka seperti pada dioda, electron mengalir dari emiter menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif, sebab mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih positif, aliran elektron bergerak menuju kutup ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda.

Minggu, 15 Maret 2015